Selasa, 03 Mei 2011

PRODUK HANDYCRAF WONOGIRI GO INTERNASIONAL


Sejumlah produk kerajinan tangan atau handycraft asal Kabupaten Wonogiri mulai memasuki pasar ekspor. Komoditas ekpor tersebut berupa kerajinan akar wangi, lampu hias, anyaman bambu, serta karya kaligrafi yang menembus pasaran berbagai negara di Timur Tengah. Ekspor perdana produk kerajinan Kabupaten Wonogiri tersebut ditandai dengan upacara pemberangkatan ekspor perdana  produk kerajinan handycraft asal Wonogiri di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (29/4).

Komisaris PT Jala Handycraft, Katno Hadi selaku mitra kerja Pemkab mengatakan bahwa ekspor perdana ini rinciannya kerajinan akar wangi dari Kecamatan Bulukerto sebanyak 300 unit, anyaman bambu dari Kecamatan Manyaran 700 unit, lampu hias dari Kecamatan Bulukerto sebanyak 500 unit, dan kaligrafi kayu/kulit sebanyak 7.500 unit. Sementara, nilai ekspor produk handycraft dari Wonogiri tersebut senilai Rp 300 juta. ”Wonogiri ini punya sumber daya alam yang melimpah, namun segenap kelebihan tersebut belum sepenuhnya dapat tergarap dengan baik. Padahal, sekarang ini yang menjadi tren banyak buyer di luar negeri yang menginginkan produk makanan berupa keripik singkong, keripik pisang, dan keripik gadung. Nah, kalau itu kita garap bersama, tentu bisa menyejahterakan masyarakat Wonogiri, karena bahan-bahan tersebut melimpah di sini,” lanjutnya.

Potensi ini diharapkan bisa segera ditangkap masyarakat Wonogiri dan dimanfaatkan oleh pengrajin yang bergerak dalam bidang industri makanan olahan untuk segera memproduksi makanan yang dimaksud. ”Tentunya kami berharap Pemda mampu menjadi fasilitator untuk mensosialisasikan penggunaan label halal dan sertifikat badan POM kepada pengrajin sebagai salah satu syarat agar produk kita diterima pasar internasional.”

Ditambahkannya, potensi lain dari Wonogiri yang bisa mengisi pasar ekspor adalah sabut kelapa. “Selama ini sabut kelapa yang banyak dihasilkan dari wilayah penghasil kelapa di Wonogiri selatan hanya terbuang percuma. Kami akan mengorganisasikannya agar semua sabut kelapa itu bisa diekspor,” imbuh Katno Hadi.

Sementara itu Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto mengharapkan ekspor perdana kerajinan Kabupaten Wonogiri ke negara Timur Tengah ini menjadi awal bagi gelombang ekspor produk Wonogiri di masa yang akan datang. Tidak terbatas pada ekspor kerajinan, namun juga pada komoditas yang lain. Bupati juga berharap kegiatan ekspor seperti ini bisa terus berlangsung dan tak berhenti di tengah jalan. Dia juga meminta para camat untuk terus menggali dan mengembangkan potensi produk ekspor di wilayah masing-masing. “Namun, perlu saya sampaikan bahwa produk dari Kabupaten Wonogiri sesungguhnya telah jauh-jauh hari menembus pasar luar negeri melalui eksporter di kota lain seperti Surabaya dan Bali,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar